Jawaban:
1. Teknologi Seluler
Penggunaan teknologi seluler telah mengubah cara kita melakukan bisnis menjadi lebih baik. Menurut laporan penelitian yg dirilis oleh Economist Intelligence Unit, adopsi teknologi seluler dapat membantu perusahaan membangun loyalitas, kepuasan, produktivitas, dan kreativitas karyawan yang lebih besar. Karyawan yang menganggap perusahaan tempat mereka bekerja sebagai ‘pelopor’ teknologi seluler mencatat 16% lebih tinggi untuk produktivitas, 18% lebih tinggi untuk kreativitas, 23% untuk kepuasan dan 21% untuk loyalitas, dibandingkan dengan perusahaan tempat mereka bekerja kurang menggunakan teknologi seluler. Pada dasarnya, masuk akal bagi para profesional HR untuk memanfaatkan penggunaan teknologi seluler untuk menarik lebih banyak bakat. Investasi dapat dilakukan pada sistem aplikasi mobile-friendly untuk memperluas jangkauan kandidat. Komunikasi langsung dapat dengan mudah menggunakan teknologi seluler. Dengan memberikan feed back dan tanggapan yang langsung kepada para kandidat, ini menciptakan pengalaman kandidat yg lebih baik dan dapat meningkatkan branding perusahaan.
2. Media Sosial
Media sosial adalah bentuk utama lain dari gangguan teknologi digital yang telah mengubah cara informasi dengan mudah dibagikan ke seluruh organisasi. Karyawan saat ini memiliki kemampuan untuk menyuarakan ide atau pendapat mereka dan menjadi pemimpin dengan hak mereka sendiri pada topik apa pun yang mereka anggap penting. Faktanya, media sosial menciptakan era baru dalam transparansi bisnis di mana baik kandidat maupun karyawan menerima wawasan yang lebih luas tentang bagaimana hal-hal dilakukan secara internal. Profesional HR (Human Resources) yang cerdas harus membangun kehadiran media sosial yang kuat dan menggunakannya tidak hanya untuk rekrutmen, tetapi untuk membangun hubungan yang melibatkan klient mereka dan kandidat yang potensial dan berbakat yang mungkin tidak sedang aktif mencari pekerjaan. Media sosial juga merupakan alat yang ampuh bagi para profesional dan bisnis HR untuk memantau dengan cermat kegiatan para pesaing mereka, dan mengikuti berita dan tren industri yang relevan.
3. Cloud Computing
Cloud computing telah menjadi salah satu tren paling mengganggu di dunia Teknologi Informasi (TI) selama dekade terakhir. Sebagai platform untuk memberikan layanan komputasi melalui Internet, teknologi ini dengan cepat berkembang dan berdampak tidak hanya pada departemen TI tetapi hampir semua departemen lain dalam suatu organisasi. Menurut pembaruan terbaru oleh International Data Corporation (IDC), pengeluaran seluruh dunia untuk layanan cloud publik diperkirakan akan mencapai $ 160 miliar pada 2018, meningkat 23,2% dari 2017. Salah satu keuntungan terbesar yang dapat dibawa cloud computing untuk HR adalah sentralisasi data. Ini berarti akses yang mulus dan mudah ke data karyawan, semuanya dalam satu lokasi. Data HR dan informasi penting sekarang lebih mudah diakses oleh karyawan, menjembatani kesenjangan antara HR dan departemen lainnya. Lebih penting lagi, ini berpotensi meningkatkan pengalaman karyawan, menghasilkan keterlibatan karyawan yang lebih baik. Bagian yang terbaik adalah, perangkat lunak HR cloud computing begitu banyak tersedia saat ini sehingga tidak datang dengan harga yg mahal, membuat investasi lebih berharga. Profesional HR yang berpikiran maju harus menerima kenyataan bahwa gangguan digital ini akan tetap ada. Untuk memanfaatkan pengganggu ini, HR harus berkembang menjadi juara perubahan ini dalam organisasi mereka. Lihat artikel ini tentang bagaimana HR dapat bekerja menuju transformasi digital. Sederhananya, sama seperti industri lainnya, HR perlu merangkul perubahan dan menghindari cara lama dalam melakukan pekerjaan.
[answer.2.content]